Ciri Ciri Kanker Payudara dan Cara Mencegah Kanker Payudara - Sesuai namanya, kanker payudara
merupakan penyakit yang disebabkan oleh berkembangnya sel kanker di
daerah payudara. Penyakit ini kebanyakan menyerang perempuan, tetapi
laki-laki juga bisa terkena. Ciri Ciri Kanker payudara merupakan jenis penyakit kanker dengan jumlah penderita terbanyak nomor dua di dunia.
Sedangkan
dari tingkat kematian, jenis kanker ini menyebabkan kematian nomor lima
terbesar di dunia, walaupun masih kalah dengan penyakit jantung akan tetapi patut menjadi kewaspadaan buat kita..
Tanda
awal dari kanker payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa
berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri.
Awalnya benjolan ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan
akhirnya melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit
payudara atau puting susu.
Berikut antara lain hal-hal yang harus Anda perhatikan yang merupakan gejala kanker payudara:
- benjolan pada payudara anda berubah bentuk / ukuran
- kulit payudara berubah warna: dari merah muda menjadi coklat hingga seperti kulit jeruk
- puting susu masuk ke dalam (retraksi)
- salah satu puting susu tiba-tiba lepas / hilang
- bila tumor sudah besar, muncul rasa sakit yang hilang-timbul
- kulit payudara terasa seperti terbakar
- payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, padahal Anda tidak menyusui
- Tanda
kanker payudara yang paling jelas adalah adanya borok (ulkus) pada
payudara. Seiring dengan berjalannya waktu, borok ini akan menjadi
semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh
payudara. Gejala lainnya adalah payudara sering berbau busuk dan mudah
berdarah.
Sedangkan untuk gejala kanker payudara stadium lanjut, berikut adalah kutipan dari Wikipedia:
- Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
- terdapat edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
- adanya nodul satelit pada kulit payudara;
- kanker payudara jenis mastitis karsinimatosa;
- terdapat model parasternal;
- terdapat nodul supraklavikula;
- adanya edema lengan;
- adanya metastase jauh;
- serta
terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit,
edema kulit, kulit terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening
aksila berdiameter lebih 2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila
melekat satu sama lain.
Sejumlah
tanda di atas memang merupakan ciri-ciri kanker payudara. Walaupun
demikian, jika Anda mengalami satu atau lebih hal di atas, belum tentu
Anda menderita kangker payudara. Cobalah periksakan diri Anda ke dokter
dan lakukan tes mammografi. Nanti dokter akan menganalisa mammogram yang
dihasilkan dan memberikan saran untuk Anda.
Lalu apa yang menyebabkan kanker payudara?
Sel kanker merupakan sel yang mengalami pertumbuhan abnormal.
Begitu juga dengan sel kanker payudara, sampai saat ini belum diketahui
secara pasti penyebab spesifik kanker payudara. Walaupun demikian,
terdapat sejumlah faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap
terjadinya kanker payudara, antara lain:
- perubahan sifat pertumbuhan sel payudara menjadi ganas
- tubuh gagal membangun sistem pertahanan tubuh
- faktor gizi yang buruk pada makanan yang dimakan
- penggunaan hormon estrogen (misalnya pada pengguna terapi estrogen replacement)
- payudara yang sering diremas / dipencet
- minum alkohol dan merokok
- obesitas pada wanita setelah menopause: diet berpengaruh terhadap keganasan sel kanker
- konsumsi lemak dan serat
- radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas; tergantung dosis dan umur saat terkena paparan radiasi
- faktor genetik dan riwayat keluarga (hubungan dengan gen tertentu)
- Ada
begitu banyak kemungkinan penyebab kanker payudara, dan mungkin saja
perkembangan sel kanker tersebut dipicu oleh kombinasi beberapa faktor
di atas. Yang bisa Anda lakukan adalah memperhatikan hal-hal yang
disebutkan di atas dan selalu waspada. Lakukan pemeriksaan rutin
terhadap payudara Anda untuk deteksi dini adanya kanker.
SADARI - Periksa Payudara Sendiri
Mencegah
lebih baik daripada mengobati. Untuk itu Anda harus secara rutin
melakukan pemeriksaan terhadap payudara sendiri. Proses ini memang
terkadang membuat frustrasi karena Anda bisa saja merasa ada hal yang
aneh tapi tidak tahu artinya. Walau demikian, semakin sering Anda
memeriksa payudara Anda, maka Anda semakin “mengenal” mereka dan akan
lebih mudah untuk menyadari jika terdapat hal yang tidak normal.
Pemeriksaan payudara sendiri merupakan langkah yang penting untuk
deteksi dini kanker payudara.
Sejumlah tips tambahan:
Biasakan
untuk melakukan pemeriksaan secara rutin tiap bulan. Tujuannya agar
Anda menjadi “akrab” dengan payudara sendiri. Lakukan pemeriksaan
beberapa hari setelah fase menstruasi selesai. Jika Anda sudah tidak
mengalami siklus haid, pilih satu tanggal di setiap bulan dan selalu
lakukan pemeriksaan di tanggal tersebut.
Jangan
langsung panik jika Anda merasakan benjolan. Kebanyakan wanita memiliki
beberapa area yang memang menonjol secara alami di payudara mereka.
Payudara
memiliki sejumlah area dengan karakteristik berbeda. Misalnya bagian
luar atas (dekat ketiak) kemungkinan besar memiliki gumpalan dan
benjolan. Bagian bawah mungkin terasa seperti pantai berpasir/berbatu.
Area di bawah puting dapat terasa seperti kumpulan biji-bijian. Bagian
lain mungkin terasa berbeda. Yang penting Anda memahami karakteristik
dari setiap area. Perhatikan apakah ada hal abnormal di area tertentu.
Misalnya, di area yang biasanya terasa seperti pantai pasir, apakah
terasa ada tonjolan seperti batu? Ini merupakan hal abnormal dan harus
menjadi perhatian. Jika ada perubahan yang mencurigakan dan bertahan
selama satu bulan penuh atau menjadi tambah parah seiring dengan waktu,
segera konsultasi ke dokter!
Buat
sebuah diary / jurnal untuk merekam hasil pemeriksaan Anda. Rekaman ini
dapat berupa “peta payudara” Anda, lengkap dengan catatan kapan dan di
mana Anda merasakan keanehan pada payudara. Terlebih pada masa-masa
awal, jurnal ini dapat membantu Anda untuk mengingat hal apa yang dapat
dianggap normal pada payudara Anda. Terkadang tiba-tiba muncul benjolan,
tapi kemudian menghilang lagi. Hal ini normal karena tubuh Anda berubah
seiring siklus menstruasi. Tapi jika ada perubahan yang tidak hilang
setelah satu bulan penuh, atau justru bertambah parah, hal tersebut
jelas abnormal dan harus segera ditangani oleh dokter.